Alap-alap Tikus, atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Microhierax fringillarius, adalah salah satu raptor terkecil di dunia. Meskipun namanya mengandung kata "tikus," burung pemangsa kecil ini sebenarnya sangat jarang memangsa tikus. Diet utamanya terdiri dari serangga besar, capung, dan terkadang kadal kecil atau burung pipit. Keberadaannya sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan dan pinggiran kota.
Di Indonesia, burung ini cukup mudah ditemui di area terbuka, seperti sawah, kebun, hingga taman kota. Postur tubuhnya yang mungil, seringkali hanya sekitar 20-25 cm, membuatnya terlihat seperti burung gereja dari kejauhan, namun corak hitam putihnya yang khas dan cara terbangnya yang lincah segera membedakannya.
Gambar representatif: Burung pemangsa kecil yang lincah.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Alap Alap Tikus
Pertanyaan mengenai alap alap tikus harga sering muncul di kalangan penggemar burung kicau atau penghobi satwa liar. Namun, perlu dicatat bahwa penjualan burung pemangsa liar, termasuk Alap-alap Tikus, di banyak negara, termasuk Indonesia, sangat diatur ketat dan seringkali ilegal tanpa izin konservasi yang lengkap. Harga yang diperjualbelikan di pasar gelap sangat fluktuatif dan tidak bisa dipatok pasti.
Jika kita berbicara mengenai kisaran harga, faktor-faktor berikut akan sangat mempengaruhi nilai jual (jika transaksinya legal, misalnya untuk tujuan penangkaran berizin atau edukasi):
- Legalitas dan Sertifikasi: Burung yang memiliki dokumen lengkap dari penangkaran resmi akan jauh lebih mahal dibandingkan yang berasal dari hasil tangkapan alam (liar).
- Kualitas Fisik dan Kesehatan: Kondisi fisik yang prima, warna yang cerah, dan tidak cacat akan meningkatkan harga.
- Usia dan Jenis Kelamin: Terkadang, burung remaja atau yang berkelamin jantan/betina tertentu memiliki nilai lebih tinggi tergantung permintaan kolektor.
- Lokasi Geografis: Ketersediaan di suatu daerah juga memainkan peran. Semakin langka di suatu wilayah, harga cenderung naik.
Kisaran Harga di Pasar Gelap (Perkiraan)
Perlu ditekankan kembali, harga di bawah ini adalah estimasi berdasarkan laporan informal di pasar non-resmi dan sangat tidak disarankan untuk diikuti karena melanggar hukum konservasi. Harga alap alap tikus liar bisa bervariasi drastis, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada faktor-faktor di atas dan negosiasi penjual-pembeli.
Mengapa Konservasi Lebih Penting daripada Harga?
Meskipun daya tarik fisik dan keunikan perilaku berburu Alap-alap Tikus membuat banyak orang tertarik untuk memilikinya, tindakan mengambil mereka dari alam liar berdampak negatif pada populasi. Burung pemangsa memainkan peran krusial dalam mengendalikan populasi hama. Hilangnya burung ini dari ekosistem dapat menyebabkan peningkatan populasi serangga yang merugikan pertanian.
Untuk para pengamat burung, cara terbaik untuk mengapresiasi alap alap tikus adalah dengan mengamatinya saat beraksi di langit terbuka. Mereka adalah pemburu udara yang ulung, sering terlihat "bertengger" di kabel listrik atau ranting pohon yang tinggi, siap menyergap mangsa yang lewat di bawahnya. Mempelajari perilaku mereka di alam liar memberikan kepuasan yang jauh lebih besar daripada sekadar memilikinya dalam sangkar.
Informasi mengenai harga sebaiknya digunakan sebagai pembanding nilai ekologis burung tersebut, bukan sebagai panduan transaksi. Jika Anda menemukan burung yang terluka atau tersesat, hubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat daripada mencoba menanganinya sendiri atau mencari tahu harganya untuk dibeli. Kelestarian spesies ini bergantung pada kesadaran kolektif kita untuk tidak mendukung perdagangan satwa liar ilegal.